Tinggal di luar negeri, termasuk Jerman, membuat kamu harus siap menghadapi berbagai kondisi, termasuk ketika tiba-tiba jatuh sakit. Bagi pelajar internasional, rasa panik sering muncul karena tidak tahu cara berobat, mengurus asuransi, atau mengakses layanan kesehatan setempat.
Artikel ini dirancang untuk memberikan panduan lengkap dan praktis bagi pelajar dan pemagang asal Indonesia tentang langkah yang harus diambil saat sakit di Jerman, mulai dari mencari dokter hingga menebus obat.
Sistem Kesehatan di Jerman: Sekilas Gambaran
Jerman memiliki salah satu sistem kesehatan terbaik dan paling tertib di dunia. Semua orang—termasuk pelajar asing—wajib memiliki asuransi kesehatan agar bisa mengakses layanan medis.
Sistem kesehatan di Jerman dibagi menjadi dua:
- Asuransi Kesehatan Publik (GKV): Wajib untuk sebagian besar pelajar, terhubung langsung dengan sistem layanan kesehatan nasional.
- Asuransi Kesehatan Privat (PKV): Digunakan oleh pelajar tertentu (kursus bahasa, usia >30), biasanya harus bayar di muka lalu klaim manual.
Langkah-Langkah Jika Kamu Sakit di Jerman
1. Tentukan Tingkat Keparahan
- Ringan: Flu, batuk, sakit kepala → ke dokter umum (Hausarzt)
- Sedang/Berulang: Alergi, nyeri kronis → ke spesialis
- Darurat: Kecelakaan, pingsan, nyeri dada → langsung ke rumah sakit/IGD
2. Cari Dokter Terdekat
Gunakan situs seperti:
- doctolib.de
- jameda.de
Pilih opsi “Arzt spricht Englisch” jika belum fasih berbahasa Jerman.
Tips: Daftar sebagai pasien di satu dokter umum agar bisa dirujuk ke spesialis jika dibutuhkan.
3. Buat Janji Temu (Termin)
Di Jerman, mayoritas dokter tidak menerima pasien tanpa janji. Buat termin via:
- Telepon langsung ke klinik
- Aplikasi seperti Doctolib
- Datang langsung dan daftar untuk jadwal berikutnya
Mekanisme Pembayaran & Asuransi
Jika Pakai GKV (Publik)
✅ Cukup tunjukkan kartu asuransi (Versichertenkarte)
✅ Tidak perlu bayar saat periksa
✅ Obat-obatan akan ditanggung sebagian atau penuh sesuai regulasi
Jika Pakai PKV (Privat)
✅ Kamu bayar di muka
✅ Simpan struk dan ajukan klaim reimbursement ke perusahaan asuransi
✅ Proses klaim bisa butuh waktu 2–4 minggu
Penting: Simpan semua bukti kunjungan, resep, dan nota pembayaran.
Menebus Obat di Apotek (Apotheke)
- Resep dari dokter (Rezept) bisa langsung dibawa ke apotek
- Obat bebas seperti paracetamol, vitamin, dan salep ringan bisa dibeli tanpa resep
- Tanyakan apakah obatnya ditanggung oleh asuransi sebelum membayar
Kalimat penting di apotek:
- “Ich habe ein Rezept.” (Saya punya resep)
- “Gibt es eine günstigere Alternative?” (Ada alternatif yang lebih murah?)
- “Ist das von der Versicherung gedeckt?” (Ini ditanggung asuransi?)
Ketika Darurat (Emergensi)
Jika kamu mengalami keadaan darurat seperti:
- Kecelakaan
- Keracunan
- Gangguan pernapasan berat
- Luka berat
Segera hubungi:
112 → Layanan darurat ambulans dan pemadam (gratis dan cepat)
116 117 → Layanan dokter jaga (untuk kasus mendesak tapi non-darurat)
Bawa:
- Kartu asuransi
- Kartu identitas/paspor
- Informasi alergi atau penyakit kronis (jika ada)
Layanan Kesehatan untuk Mahasiswa
Banyak universitas di Jerman memiliki layanan medis internal seperti:
- Klinik kampus (Studentenwerk)
- Konseling psikologis mahasiswa
- Hotline kesehatan mahasiswa internasional
Tips: Simpan daftar layanan ini sejak awal agar mudah diakses saat dibutuhkan.
Farmasi dan Obat-Obatan
- Apotek di Jerman biasanya buka Senin–Jumat (08.00–18.00), Sabtu (pagi–siang)
- Untuk malam hari atau hari libur, cari Notdienst Apotheke (apotek jaga)
- Cari apotek terdekat via: www.aponet.de
Penutup
Menghadapi situasi sakit di negara asing bisa terasa menakutkan, tapi dengan persiapan dan informasi yang tepat, kamu bisa tetap tenang dan mengakses layanan medis dengan aman.
Di TMS Edu Learn, peserta bukan hanya dibekali dengan keterampilan bahasa dan dokumen keberangkatan, tapi juga pelatihan adaptasi kehidupan nyata, termasuk cara menghadapi situasi darurat medis di Jerman.